Para pecinta obat herbal yang budiman, pada kurun waktu belakangan ini , tren pengunaan obat tradisional meningkat pesat, baik di negara negara berkembang maupun di negara maju . Sudah banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya pemanfaatan bahan bahan alami untuk kesehatan & pengobatan penyakit.
https://herbajogja.net
https://herbajogja.net
Tren penggunaan obat tradisional ini dahulu hanya digunakan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan saja. Namun saat ini, bahan obat alam atau obat tradisional sudah banyak digunakan untuk pengobatan penyakit.
Saat ini sudah banyak pihak kalanagan perusahaan farmasi modern telah memanfaatkan berbagai potensi keanekaragaman hayati tanaman di Indonesia untuk menciptakan berbagai produk kesehatan baik bersifat pengobatan preventiv maupun kurativf.
Sedangkan yang kami maksud dengan obat tradisional merupakan obat jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan , hewan , mineral ,sediaan galenik atau campuran bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pada kenyataannya bahan obat alam yang berasal dari tumbuhan porsinya lebih besar dibandingkan yang berasal dari hewan atau mineral, sehingga sebutan obat tradisional hampir selalu identik dengan tanaman obat (TO).
Jika kita coba bandingkan denagan obat obat modern , memang obat tradisional mempunyai beberapa kelebihan yaitu : efeksampingnya relatif rendah , dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efek saling mendukung, pada satu tanaman mempunyai lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit penyakit metabolik & degeneratif .
- Efek samping obat tradisional relatif kecil jika dipergunakan secara benar & tepat.
- Adanya efek komplementer atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional /komponen bioaktif tanaman obat
- Pada satu tanaman bisa mempunyai lebih dari satu efek farmakologi
- Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degenerative
Disamping berbagai keuntungan, bahan obat alam juga memiliki beberapa kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional (termasuk dalam upaya agar bisa diterima pada pelayanan kesehatan formal). Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Menyadari akan hal ini maka pada upaya pengembangan OT ditempuh berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga bisa menjawab dan mengatasi berbagai kelemahan tersebut.
Salah satu kelemahan yang sangat penting adalah efek farmakologis yang lemah dan lambat karena rendahnya kadar senyawa aktif dalam bahan obat alam dan kompleknya zat balast/senyawa banar yang umum terdapat pada tanaman serta rendahnya bioavaibilitas senyawa obat dari tanaman obat tersebut di dalam tubuh manusia, ketika mengkonsumsinya.
Apa itu Bioavaibilitas ?
Bioavaibilitas adalah istilah ketersediaan hayati, persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu produk obat yang mencapai/tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/aktif setelah pemberian produk obat tersebut, diukur dari kadarnya dalam darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin.
Oleh karena respon farmakologi secara umum berkaitan dengan konsentrasi obat di tapak reseptor, maka ketersediaan obat dari suatu bentuk sediaan obat merupakan elemen yang penting bagi efikasi klinik suatu produk obat. Sehingga obat tradisional harus memiliki avaibilitas yang tinggi agar dapat memberikan respon farmakologik yang diinginkan.
Perlu diketahui bahwa tumbuhan menghasillkan berbagai macam senyawa organik yang melimpah, yang sebagian besar senyawa itu tidak nampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut. Zat aktif pada tanaman obat umunya dalam bentuk metabolit sekunder, yang merupakan hasil alamiah dari metabolisme. Sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder, sehingga memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi.
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa obat tradisional harus memiliki bioavaibilitas yang tinggi agar dapat memberikan respon farmakologik yang diinginkan. Sehingga untuk meningkatkan efikasi/ khasiat dari obat tradisional, maka perlu ada upaya meningkatkan bioavabilitas zat aktif dari obat tradisional tersebut.
Bagaimana cara kita meningkatkan bioavaibilitas obat tradisional..?? Subhanallah ternyata jawabnya sudah disiapkan di dalam tubuh kita sendiri..yakni Mikrobiota Usus atau juga disebut Flora Normal Usus.
Keberadaan Mikrobiota usus ini merupakan pemegang peranan penting dalam meningkatkan bioavaibilitas senyawa obat tradisional.
Disebutkan pula bahwa senyawa golongan glikosida flavonoid merupakan komponen utama dari banyak tanaman yang memiliki efek farmakologi. Artinya golongan senyawa yang banyak memberikan manfaat untuk pengobatan. Dan sayangnya dalam bentuk glikosida flavonoid tersebut, flavonoid tidak memiliki bioavaibilitas yang baik di dalam tubuh manusia. Glikosida flavonoid harus didekomposisi dahulu oleh flora usus. Terlebih umumnya pemberian obat tradisional adalah secara per oral. Bakteri di dalam usus berperan dalam mengdekomposisi senyawa flavonoid – o – glikosida menjadi flavonoid aglikon, dengan cara hidrolisis ikatan B-linkage oleh enzim-enzim yang dihasiilkan bakteri tersebut. Flavonoid aglikon adalah senyawa yang mudah diserap tubuh, sehingga pengubahan bentuk ini akan meningkatkan bioavaibilitas flavonoid dalam tubuh manusia, sehingga efek nya pun akan semakin baik.
Bakteri usus biasanya memainkan peran penting dalam metabolisme flavonoid dan penyerapan. Flavonoid atau metabolit flavonoid yang mencapai usus besar mungkin akan lebih dimetabolisme oleh bakteri dan enzim kemudian akan diserap.Kemampuan seseorang untuk menghasilkan metabolit flavonoid tertentu dapat bervariasi dan tergantung pada lingkungan dari mikroflora kolon.
Dalam sebuah jurnal disebutkan bahwa mikrobiota usus memberikan kontribusi pada fungsi metabolic obat-obatan. Bahwa senyawa aktif dari obat herbal dalam tubuh manusia dipastikan akan selalu kontak dengan mikro flora pada saluran pencernaan. Disinilah peran bakteri ini dimulai, sebelum diserap pada saluran pencernaan, bakteri akan mengubah bentuk senyawa aktif obat tradisional ini menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah diserap pada pencernaan. Bahkan disebutkan bahwa reaksi metabolic bakteri dan obat tradisional dalam usus, berkaitan dengan meningkatknya bioavabilitas senyawa aktif obat tersebut dan dapat mengurangi kemungkinan adanya metabolit yang bersifat toxic dari senyawa dalam obat tradisional tersebut..subhanallah, nikmat Alloh mana lagi yang kita lupakan..
Hal ini juga berdasarkan pengujian bioaktivitas secara invitro dan in vivo dari obat-obatan tradisional, diketahui bahwa terdapat peran mikro flora usus dan perkembangan yang positif terhadap peningkatan bioavaibilitas dari metabolit senyawa aktif obat tradisional tersebut. Dan diktehui pula bahwa sebagian besar komponen produk herbal dapat bertindak sebagai prebiotik dengan cara memodulasi keseimbangan mikro flora usus.
Subhanallah…tidak ada yang diciptakan secara sia-sia, mikrobiota atau mikro flora atau bakteri baik di dalam usus kita ternyata sangat banyak manfaatnya. Nah, di sini pentingnya kita harus menjaga keseimbangan flora normal usus kita agar dapat selalu berfungsi sebagaimana asal diciptakannya.
Subhanallah…tidak ada yang diciptakan secara sia-sia, mikrobiota atau mikro flora atau bakteri baik di dalam usus kita ternyata sangat banyak manfaatnya. Nah, di sini pentingnya kita harus menjaga keseimbangan flora normal usus kita agar dapat selalu berfungsi sebagaimana asal diciptakannya.
Apa itu mikrobiota usus ?
Mikrobiota usus (disebut juga flora usus) adalah nama yang diberikan hari ini untuk populasi mikroba yang hidup dalam usus kita. Ini berisi puluhan triliun mikroorganisme, termasuk setidaknya 1000 spesies yang berbeda dari bakteri yang dikenal dengan lebih dari 3 juta gen (150 kali lebih banyak daripada gen manusia).
Banyak penelitian telah menunjukkan efek menguntungkan dari prebiotik dan probiotik pada mikrobiota usus kita.Melayani sebagai “makanan” bagi bakteri menguntungkan, prebiotik membantu meningkatkan fungsi mikrobiota sementara memungkinkan pertumbuhan dan aktivitas beberapa bakteri “baik”.
Probiotik adalah asupan tambahan berupa sel sel mikroorganisme hidup yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi inang yang mengkonsumsinya melalui penyeimbang mikroflora dalam ususnya. Mikroflora yang digolongkan sebagai Probiotik adalah yang memproduksi asam laktat terutama dari golongan Lactobacilli dan Bifidobacteria. Manfaat bakteri probiotik bagi kesehatan manusia, diantaranya: meningkatkan sistem imunitas, membantu absorpsi nutrisi, mencegah kanker, mengurangi tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol darah, membantu pencernaan laktosa bagi penderita lactose intolerance.
Alhamdulilah … BioJANNA sebagai fermantasi air kelapa asam laktat, BioJANNA mengandung bakteri asam laktat, lactobacillus sp yang melimpah, sehingga dapat memasok manfaat menguntungkan dari probiotik tersebut. Sehingga berdasarkan uraian diatas , dapat diketahui bahwa BioJANNA dapat dalam meningkatkan bioavaibilitas dari senyawa aktif obat tradisional serta mengurangi kemungkinan adanya senyawa tonic dari tanaman obat tersebut , melalui tahapan :
- Menjaga kesimbangan mikrobiota / mikro flora usus dan meningkatkan fungsi flora tersebut.
- Meningkatkan peran mikro flora usus dalam mendekomposisi terlebih dahulu senyawa aktif dalam obat tradisional, sehingga menjadi senyawa aktif yang lebih mudah diserap tubuh. Termasuk mengubah komposisi senyawa flavonoid – o – glikosida menjadi flavonoid aglikon senyawa yang mudah diserap tubuh, sehingga pengubahan bentuk ini akan meningkatkan bioavaibilitas flavonoid dalam tubuh manusia, sehingga efek nya pun akan semakin baik.
- Meningkatkan fungsi metabolic obat obat tradisional , sehingga meningkatkan bio avabilitas senyawa aktif obat tersebut & dapat mengurangi kemungkinan adanya metabolit yang bersifat toxicdari senyawa obat tradisional tersebut.
Dengan dapat meningkatnya bioavaibilitas zat aktif obat tradisional, maka mengkonsumsi BioJANNA bersama dengan obat tradisional, akan dapat meningkatkan khasiat dari obat tradisional tersebut, selain tentunya manfaat dari BioJANNA itu sendiri. Sehingga perpaduan BioJANNA plus obat tradisional, dapat menjadi formula yang sinergis, agar tujuan pengobatan dapat tercapai lebih cepat dan lebih baik.
Demikian artikel ini kami rangkai , Semoga dapat memberikan kepada kita , salah satu hikmah bagi kita agar senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Alloh berikan kepada kita, salah satu satu nya nikmat adanya mikro flora di dalam saluran pencernaan kita. Dan menjaga kesimbangan mikro Flora tersebut adalah salah satu cara kita mewujudkan rasa Syukurkita
Wallahu ta’ala a’lam..
Abunajwa, S.Farm., Apt.
Abunajwa, S.Farm., Apt.
Sumber : biojanna.com
Testimoni
“Alhamdulilah pakAlhamdulilllah pak, sekarang kondisi saya jauh lebih fit, mata tidak cekung dan wajah jadi lebih cerah dan seluruh keluhan saya berangsur-angsur hilang setelah divonis dokter kena kanker usus.
“Alhamdulilllah pak, sekarang kondisi saya jauh lebih fit , mata tidak cekung & wajah jadi lebih cerah dan seluruh keluhan saya beranur ansur hilang setelah divonis kena kanker usus . Itu saya rasakan sejak saya konsumsi BioJANNA yang saya campur dengan rebusan air kelapa + daun sirsak , madu dan temulawak. Hasilnya luar biasa pak badan fit , berat badan naik (padahal sebelumnya turun sampai 9 kg), serta darah , lendir & Nanahnya juga sudah berhenti keluar .Satu bulan kemudian keluar gumpalan kental putih waktu BAB. Alhamdulilah saya bersyukur sekali walaupun 2 hari pertama minum badan terasa lemas sekali, tapi terus saya lanjut setelah konsultasi sama team medis BioJANNA” ucap Bu Nurrohmaniah (47 tahun warga sukoharjo )
BIOJanna Herbal I Asli I Jual I Agen I Grosir I Manfaat Biojanna I Kesuburan Kandungan
Alamat Jl . Munggur 113 Sanggrahan Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta 085643830252
Kami melayani pembelian secara grosir dan eceran Herbal BioJANNA keseluruh wilayah Indonesia :
Aceh , Nagan, Raya , Pidie, Simeulue, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Asahan, Batubara, Dairi, Deli, Humbang, Karo, Labuhanbatu, Langkat, Mandailing, Nias, Padang, Pakpak, Samosir, Serdang, Simalungun, Tapanuli, Toba, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padang, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjung balai, Tebing Tinggi, Bengkulu, Jambi, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Agam, Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Lima Puluh Kota, Padang, Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Solok, Tanah Datar, Bukittinggi, Payakumbuh, Sawahlunto, Banyuasin, Empat Lawang, Lahat. Muara Enim, Musi, Ogan, Lubuklinggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih, Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang, Cilegon, Serang, Tangerang, Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya, Banjar, Depok, Banjarnegara, Banyumas , Batang , blora ,brebes, Cilacap , Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Salatiga, Surakarta, Sleman , bantul, Kulon progo, wates, Wonosari ,Yogyakarta, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Batu, Surabaya, Bali, Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung, Tabanan, Denpasar, Bima, Dompu, Lombok, Sumbawa, Bima, Mataram, Alor, Belu, Ende, Flores, Kupang, Lembata, Manggarai, Ngada, Nagekeo, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, Sumba, Timor, Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kubu ala, Hulu Sungai, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Banjarbaru, Banjarmasin, Barito, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin, Lamandau, Murung Raya, Pulang Pisau, Sukamara, Seruyan, Palangka Raya, Berau, Bulungan, Kutai, Malinau, Nunukan, Paser, Tana Tidung, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan, Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Pohuwato, Bantaeng, BRaya, Landak, Melawi, Pontianak, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Singkawang, Balangan, Banjar, Barito Kuarru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, Sidenreng Rappang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Makassar. Palopo, Parepare, Bombana, Buton, Kolaka, Konawe, Muna, Wakatobi, Bau-Bau, Kendari, Banggai, Banggai Kepulauan, Buol, Donggala, Morowali, Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-Una, Toli-Toli, Sigi, Palu, Bolaang, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Talaud, Minahasa, Bitung, Kotamobagu, Manado, Tomohon, Majene , Mamasa, Mamuju, Polewali Mandar, Buru, Kepulauan Aru, Maluku, Seram, Ambon, Kota Tual Halmahera, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Ternate, Tidore Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Jayawijaya, Keerom, Kepulauan Yapen, Lanny Jaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mappi, Merauke, Mimika, Nabire, Nduga, Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Sarmi, Supiori, Tolikara, Waropen, Yahukimo, Yalimo, Fakfak, Kaimana, Manukwari, Maybrat, Raja Amat, Sorong, Tambrauw, Teluk Bintuni ,Teluk Wondama .
Aceh , Nagan, Raya , Pidie, Simeulue, Langsa, Lhokseumawe, Sabang, Subulussalam, Asahan, Batubara, Dairi, Deli, Humbang, Karo, Labuhanbatu, Langkat, Mandailing, Nias, Padang, Pakpak, Samosir, Serdang, Simalungun, Tapanuli, Toba, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Padang, Pematangsiantar, Sibolga, Tanjung balai, Tebing Tinggi, Bengkulu, Jambi, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Agam, Dharmasraya, Kepulauan Mentawai, Lima Puluh Kota, Padang, Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Solok, Tanah Datar, Bukittinggi, Payakumbuh, Sawahlunto, Banyuasin, Empat Lawang, Lahat. Muara Enim, Musi, Ogan, Lubuklinggau, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih, Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang, Cilegon, Serang, Tangerang, Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya, Banjar, Depok, Banjarnegara, Banyumas , Batang , blora ,brebes, Cilacap , Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Salatiga, Surakarta, Sleman , bantul, Kulon progo, wates, Wonosari ,Yogyakarta, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Batu, Surabaya, Bali, Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung, Tabanan, Denpasar, Bima, Dompu, Lombok, Sumbawa, Bima, Mataram, Alor, Belu, Ende, Flores, Kupang, Lembata, Manggarai, Ngada, Nagekeo, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sikka, Sumba, Timor, Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kubu ala, Hulu Sungai, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Tapin, Banjarbaru, Banjarmasin, Barito, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin, Lamandau, Murung Raya, Pulang Pisau, Sukamara, Seruyan, Palangka Raya, Berau, Bulungan, Kutai, Malinau, Nunukan, Paser, Tana Tidung, Balikpapan, Bontang, Samarinda, Tarakan, Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo, Pohuwato, Bantaeng, BRaya, Landak, Melawi, Pontianak, Sambas, Sanggau, Sekadau, Sintang, Singkawang, Balangan, Banjar, Barito Kuarru, Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Luwu, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, Sidenreng Rappang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Makassar. Palopo, Parepare, Bombana, Buton, Kolaka, Konawe, Muna, Wakatobi, Bau-Bau, Kendari, Banggai, Banggai Kepulauan, Buol, Donggala, Morowali, Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-Una, Toli-Toli, Sigi, Palu, Bolaang, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kepulauan Talaud, Minahasa, Bitung, Kotamobagu, Manado, Tomohon, Majene , Mamasa, Mamuju, Polewali Mandar, Buru, Kepulauan Aru, Maluku, Seram, Ambon, Kota Tual Halmahera, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Ternate, Tidore Asmat, Biak Numfor, Boven Digoel, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Jayapura, Jayawijaya, Keerom, Kepulauan Yapen, Lanny Jaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mappi, Merauke, Mimika, Nabire, Nduga, Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Puncak Jaya, Sarmi, Supiori, Tolikara, Waropen, Yahukimo, Yalimo, Fakfak, Kaimana, Manukwari, Maybrat, Raja Amat, Sorong, Tambrauw, Teluk Bintuni ,Teluk Wondama .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar